Tugas Softskill 6 Karangan Ilmiah


Tugas Softskill 6
Nama : Happy Octa Famelia
NPM : 13211211
Kelas : 3EA22

1. Karangan Ilmiah :
Pengertian karangan ilmiah Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Jenis – Jenis Karangan Ilmiah : Makalah, Paper ( Working Paper), Laporan Penelitian ( Field Study), Buku Pelajaran, Modul, Diktat, Skripsi , Tesis, Distersasi .
Contoh Karangan Ilmiah “Sinar Matahari Pagi Bermanfaat Untuk Penderita Diabetes”
Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut  metode dan penggunaan bahasa.
2.    Karangan Non Ilmiah :
Pengertian Karangan Non Ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada  juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama,karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Keduakarya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketigadalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Ciri-ciri karangan non-ilmiah
Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik Penyajian dibarengi dengan sejarah, Bersifat imajinatif. , Situasi di dramatisir, Bersifat persuasif.
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :

·         ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         fakta yang disimpulkan subyektif,
·         gaya bahasa konotatif dan populer,
·         tidak memuat hipotesis,
·         penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         bersifat imajinatif,
·         situasi didramatisir,
·         bersifat persuasif.
·         tanpa dukungan bukti
 Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
ContohKaranganNonilmiah
Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan nonilmiah. Berikut penulis kutipkan cuplikan novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria Mercedes.
3.  Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Tujuan METODE ILMIAH
itu sendiri adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa tujuan metode ilmiah yaitu:
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimilikioleh 
seorang peneliti. Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan hasil yang baik pula, penelitiharus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1)Mampu Membedakan Fakta dan OpiniFakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dandapatdipertanggungjawabkan kebenarannya, 
sedangkan opini adalahpendapat pribadi dariseseorang yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga di dalam melakukan studikepustakaan, seorangpeneliti 
hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opiniagarhasil 
penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkankebenarannya.
2)Berani dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan ArgumentasiPeneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketikaberada dalam satu ruangdengan orang lain. Begitu juga pada saatbertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya akansenantiasa
 menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatansecara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankankebenaranyang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya sudahdilengkapi dengan fakta yang jelassumbernya.
3)Mengembangkan KeingintahuanPeneliti yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusahamemperluas pengetahuandan wawasannya, tidak ingin ketinggalaninformasi
 di segala bidang, dan selalu berusahamengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4)Kepedulian terhadap LingkunganDalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduliterhadap lingkungannya danselalu berusaha agar penelitian yangdilakukannya membawa dampak 
yang positif bagi lingkungan dan bukansebaliknya, yaitu justru 
merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
5)Berpendapat secara Ilmiah dan KritisPendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidakmengada-ada tanpa buktiyang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritisterhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.
6)Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawabterhadap Usulannya
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawabterhadap konsekuensi yangharus dihadapinya jika sudah mengusulkansesuatu. Usulan tersebut selalu diembannyadengan baik dandilaksanakan 
semaksimal mungkin, kemudian diwujudkannya
dalambentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain.
7)Bekerja SamaDalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerjasama dengan orang lain dan tidak individualis atau mementingkan dirisendiri. Ia meyakini 
bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuanorang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.
8)Jujur terhadap FaktaPeneliti yang baik harus jujur
 terhadap fakta dan tidak bolehmemanipulasi fakta 
demikepentingan penelitiannya karena penelitianyang 
baik harus berlandaskan pada studikepustakaan yang benar agarkelak 
jika orang lain melakukan penelitian yang sama,didapatkan hasilyang 
sama pula. 
Apa pun fakta yang diperolehnya, ia harus yakin bahwaitulah yang sebenarnya.
9)Tekun Sebuah penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendekuntuk menghasilkan sebuahteori, tetapi kadang kala memerlukan waktuyang sangat lama, 
bahkan bertahun-tahun.Seorang peneliti yang baikharus tekun dalam penelitian yang dilakukannya, tidak bolehmalas,mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin, bersemangat, serta tidakmudah putus asa.Dengan demikian, ia akan mendapatkan hasil yang memuaskan. (Ari Sulistyorini)
  LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
1.     Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
2.    Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya;
1)    Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2)   Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang kita buat;
3)   Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b.    Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c.    Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
1)    Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2)    Ajukan pertanyaan

1.     Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

1.     Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Softskill 7 Laporan Ilmiah

TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL